Di dalam gerimis Penuh rahmat, dia tersentuh Cendawan alpa, Sesegar pagi, yg permai damaikan Tunggul di pinggir rimba Lantas mendambarkan Kisah sempurna Dari jiwa Bakal Surinya Di dalam kelambu Menunggumu, dia kesali Hilang bayangan Pedoman, ikhtiar dan arah Persis si buta mendambakan Hidup sedehana, Menjamahi Hari hari Mimpi Mimpinya.. Oh sendiri meratapi Sekalungan sengsara Dan meratap siksa Pahit maung madah punjangga Terbukti kasih Yg hanya serampang berbisa Mengukir Gerigis besi kaca Dan pawaka Tak tersedar meratapi ke pusar keinsanan Membibitkan titis-titis sepekat warna darah dan dosa