Perang perang lagi Semakin menjadi Berita ini hari Berita jerit pengungsi Lidah anjing kerempeng Berdecak keras beringas Melihat tulang belulang Serdadu boneka yang malang Tuan tolonglah tuan Perang dihentikan Lihatlah ditanah yang basah Air mata bercampur darah Bosankah telinga tuan Mendengar teriak dendam Jemukah hidung tuan Mencium amis jantung korban Jejak kaki para pengungsi Bercengkrama dengan derita Jejak kaki para pengungsi Bercerita pada penguasa ( Bercerita pada penguasa ) Tentang ternaknya yang mati Tentang temannya yang mati Tentang adiknya yang mati Tentang abangnya yang mati Tentang ayahnya yang mati Tentang anaknya yang mati Tentang neneknya yang mati Tentang pacarnya yang mati ( Tentang ibunya yang mati ) Tentang istrinya yang mati Tentang harapannya yang mati Perang perang lagi Mungkinkah berhenti Bila setiap negara Berlomba dekap senjata Dengan nafsu yang makin menggila Nuklir pun tercipta ( nuklir bagai dewa ) Tampaknya sang jenderal bangga Dimimbar dia berkata Untuk perdamaian (bohong) Demi perdamaian (bohong) Guna perdamaian (bohong) Dalih perdamaian (bohong) Mana mungkin Bisa terwujudkan Semua hanya alasan Semua hanya bohong besar