Lonceng menandakan pukul satu malam tiba Bisingnya jalan dimuka rumahku tampak semakin reda Lengking suara kota satu persatu pulas Dibelai udara malam yang semakin dingin Kantuk yang kuharap menyergapku tak kunjung datang Sedangkan malam semakin larut Sementara dari jauh jelas kudengar Suara roda kereta menggilas rel semakin keras Kini aku teringat Pada desaku yang masih terpencil Dengan mayoritas petani yang ramah tamah Bila menyambutku datang dari kota Sementara saja timbul dibenakku Aku buat rencana pergi kesana Dengan kereta kan kujumpa desaku Sebab aku telah rindu Bau lumpur sawah Dan aroma pepohonan