Nikmat kau hisap asap tembakau Di bangku rumah kontrakan Sore selesai kerja sehari Tunggu istri berdandan Janji pergi berkencan Tak kalah dengan orang gedean Dalam rasakan senang Walau lembaran gaji sebulan Hanya cukup untuk kakus Soal rekreasi sih harus Setianya anak istri Menantikan bahagia Sehari bagaikan sang raja Selesai anak istri berdandan Tembakau kau matikan
Jendela pintu lalu kau kunci Tentu tak sabar mereka pergi Stop bis kota dengan pasti Libur kecil kaum kusam Yang teramat manis begitu romantis Walau sekali setahun Tuhan rangkullah Jangan kau tinggalkan Waktu mereka Pergilah derita ini hari Berilah tawa yang terkeras Untuk obati tangis lalu Limpahkan senang paling indah Agar luka tak nyeri Agar duka tak menari