Kubaca koran pagi sambil ngopi Ada kabar menarik hati Konglomerat akan mencetak sawah Diatas tanah milik siapa? Aku jadi berpikir Untuk apa berupaya membuat sawah? Sebab tanah ini tak lagi berkah Tak lagi ramah Semua akan sia sia Karena kami tak lagi makan nasi
Dari bumi pertiwi ini Dari keringat pak tani Tanah tanah suburmu Sudah menjadi ranjang industri Menjadi ayunan ambisi ambisi Demi gengsi demi aksi Untuk apa sawah sawah Pak taniku sudah pergi Menjadi pejalan kaki yang sepi